:: Mendidik dengan keteladanan robbani ::

Sabtu, 23 April 2011

Senin, 18 April 2011

PENERIMAAN SISWA BARU Tahun Pelajaran 2011/2012

Pendaftaran:
Tanggal 1 Maret - 27 Mei 2011

Syarat Pendaftaran:
1. Mengisi Formulir pendaftaran
2. 1 (satu) Lembar fotocopy Akta Kelahiran
3. 1 (satu) Lembar pas foto (3x4) berwarna
4. Membayar biaya pendaftaran Rp. 50.000

Pelaksanaan Tes dan Pengumuman:
Sabtu, 28 Mei 2011

Pelaksanaan Daftar Ulang:
Tanggal : 29 Mei - 10 Juni 2011

Pengambilan seragam, buku dan sosialisasi program:
Tanggal : 11 Juni 2011

Sabtu, 12 Desember 2009

Profil SD ISLAM NAHDLATUL ULAMA PARE

A. Profile
SD ISLAM NAHDLATUL ULAMA Pare Kabupaten Kediri diprakarsai oleh Badan Pelaksana SDI NU Pare bersama LP. Maarif NU Kabupaten Kediri, dan MWC NU Kecamatan Pare. Didirikan pada tanggal 29 April 2006, sesuai piagam pendirian dari Pimpinan Wilayah LP. Maarif NU Jawa Timur, nomor: B-0119002.

Prinsip pendidikan di SDI NU adalah membiasakan siswa dengan keteladanan dalam keilmuan (mencintai ilmu), dan ketaqwaan (taqwallah), dengan tetap mempertahankan norma lama yang baik dan mengambil norma baru yang lebih baik. SD Islam Nahdlatul Ulama Pare Kabupaten Kediri, di desain dengan memprioritaskan mutu pelayanan proses pendidikan dan pembelajaran dengan tetap megacu kepada sistem pendidikan nasional.
Seiring kepercayaan masyarakat dan dukungan dari semua pihak, kini SDI NU Pare telah mendapatkan ijin operasional, NSS, NIS dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dari Dinas Pendidikan. Saat ini siswa kami tersebar dari seluruh kecamatan Pare , Badas, Pelemahan dan Gurah. SDI NU Pare siap mencapai Standar Nasional Pendidikan.

B. Visi – Misi - Tujuan
Visi :

Terwujudnya SD Islam Nahdlatul Ulama Pare sebagai pusat pendidikan karakter keteladanan yang unggul, berilmu, beriman dan bertaqwa (Robbani)

Misi :
1. Menanamkan akidah dan budi pekerti dalam berprilaku yang mnecerminkan keluhuran akhlakul karimah
2. Menumbuhkan keteladanan dan kemampuan sebagai cermin genersi yang berilmu, beriman dan bertaqwa
3. Mendorong terciptanya budaya disiplin, cerdas, srif bijaksana dan mandiri sebagai bekal dalam bertindak dan berprestasi
4. Menerapkan manajemen mutu pelayanan pendidikan yang berprinsip pada kejujuran, kedisiplinan, keadilan, konsistensi dan kerjasama

Tujuan:

Mempersiapkan anak didik yang memiliki karakteristik:
Keteladanan Robbani dan Keluhuran Akhlaq,
Kematangan Kemampuan dan Keluasan Ilmu Pengetahuan,
Kecerdasan Emosional dan Kepribadian Mandiri

C. Sistem Pendidikan
Menerapkan sistem Integrated activity – Integrated curriculum yakni: seluruh aspek kegiatan siswa dan seluruh aspek kurikulum disusun dan dilaksanakan secara integrasi dalam satu sistem pendidikan, sehingga memungkinkan orang tua dan guru(sekolah) untuk melaksanakan pendidikan bersama-sama (terpadu)

D. Program Kurikulum
Menerapkan kurikulum KTSP yang diperkaya dengan kurikulum muatan lokal (khas). Alam dan situs-situs sumber belajar, seperti kunjungan ke kantor pos, candi, kantor polisi, peternakan, swalayan dll, menjadi nuansa yang sangat menyenangkan bagi siswa. Selain itu pembelajaran juga selalu ditunjang dengan melakukan praktek uji coba (eksperimen), dan pengamatan (observasi).

1. Kurikulum DIKNAS:
PKN, Bhs. Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni budaya dan keterampilan, pendidikan jasmani dan kesehatan.


2. Kurikulum Muatan Lokal (Penunjang)
Kurikulum penunjang kompetensi:

Kajian Aswaja, Akidah Akhlaq, Fiqih, Qur’an hadis, SKI, komputer, kepanduan, sempoa, kemampuan berbahasa: praktek berbahasa (Jawa, Inggris, dan arab), hafalan do’a, surat pendek, hadis dan ayat pilihan.

Aspek kegiatan khusus dan life skill:

• Kegiatan Harian:
Disiplin baris berbaris, English and Arabic everiday, sholat dhuha, interaksi sosial, makan bersama, sikat gigi sehabis makan, sholat dhuhur. Memungkinkan siswa memiliki kecerdasan emosional dan kepribadian mandiri

• Kegiatan mingguan:
Upacara bendera, Happy And Funny (menyenangkan dan membahagiakan) yaitu serangkaian kegiatan diluar kelas yang mengintegrasikan seluruh kurikulum dan semua aspek kegiatan, minat dan bakat siswa. Memungkinkan siswa untuk melakukan eksperimen, outbond dan berkebun yang dikemas melalui tema.

• Kegiatan bulanan:
Study pengenalan lapangan (SPL) /kunjungan ke instansi terkait, teknologi dasar, dan tugas ilmiah. Memungkinkan siswa belajar tanpa batas.

• Kegiatan tahunan:
PHBI, PHBN dan Ke-NU-an. Memungkinkan siswa memiliki pengalaman nyata

E. Pendidikan EKSTRA :
Seni baca Al-Qur’an, Pondok romadhon, Pramuka, Pidato & MC (4 bahasa), menggambar, keterampilan, drama, tari Islami, manasik haji, bela diri, sepak bola.

F. Metode Pembelajaran:
Dalam menjalankan program pembelajaran menerapkan metode:
1. Active learning, yakni belajar aktif yang berpusat pada potensi siswa. Untuk menggali potensi siswa
2. Integrated learning, yakni pembelajaran mencakup berbagai macam aspek kemampuan. Membingkai pengalaman belajar
3. Learning by doing, yakni pembelajaran dilaksanakan melalui praktek langsung dan menjadikan alam sebagai sumber belajar
4. Learning habit, yakni langkah pembelajaran dengan pembiasaan, khususnya dalam bidang agama. Usaha mewujudkan keteladanan

G. Fasilitas:
1. Prasarana
Gedung Lt. II, meskipun baru 5 Kelas

2. Sarana dan Pelayanan Pendidikan
Sarana penunjang yang dimiliki antara lain: Audio visual, CD pembelajaran, Antar jemput, Perpustakaan, Buku penghubung, Tabungan, Komputer P-4 multi media, Green Garden, Sarana bermain & Outbond, Layanan kesehatan, Bimbingan & Konseling, Home Visite, Kopsis, Mading,LCD

H. Prestasi:
Meskipun baru 5 tahun beberapa prestasi telah diraih, antara lain:
1. Juara III Lomba Parade Seni & Budaya Tk. SD/MI Kec. Pare 2007
2. Masuk semifinal olimpiade sains kuark Internasional atas nama Doni Febrianto dan Rima Rahma, 2008
3. Juara 1 Lomba Komputer, atas nama Nazilia Hamidah, Dhira net Contes Jatim 2008
4. Juara 3 Lomba Komputer, atas nama Sania Ni’matul Ma’rifah, Dhira net Contes Jatim 2008
5. Juara 1 Lomba Fisik Motorik, atas nama Kavita Krisna, Tk. SD/MI Kec. Pare 2008
6. 19 siswa masuk semifinal Olimpiade Kuark International Pada Februari 2009,
7. Juara II Lomba Badminton atas nama M.Asrofin Tk. SD/MI Kec. Pare 2010
8. Juara III Lomba Adzan atas nama M.Fahrun Nada Tk. SD/MI Kec. Pare 2010
9. Juara III Lomba MAPEL Matematika atas nama Donny Febrianto Tk. SD/MI Kec.Pare 2011
10. Juara II Lomba MTQ atas nama Latifatur Rosyidah Tk. SD/MI Kec. Pare 2011

Senin, 23 November 2009

Pendidikan Terpadu

Pendidikan Indonesia saat telah banyak memiliki metode dan strategi bagaimana pendidikan itu dapat berjalan secara efektif dan efisien. Namun metode dan strategi tersebut seakan masih belum mampu mengubah Potret pendidikan kita yang dihadapkan pada realitas lingkungan, mulai dari lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. semua tentu memiliki andil yang cukup besar untuk memberikan kontribusi positif namun terkadang justru memberikan sesuatu yang negatif.
Sistem pendidikan nasional menaruh harapan besar untuk mencerdaskan anak bangsa dan juga berakhlaqul karimah. Dalam upaya mencerdaskan anak bangsa perlu upaya menumbuhkan keretifitas berfikir dan bertindak, tentu harus dibarengi oleh rasa penuh tanggung jawab yang tinggi agar kelak memiliki komitmen dalam menjalani kehidupan sehari-hari. untuk itu akhlaqul karimah menjadi bagian yang harus ada dalam ruang lingkup pendidikan anak bangsa agar tidak hanya kreatif dan memiliki komitmen namun mereka juga memiliki nilai yang berharga, yang dalam perspektif agama (Islam) benar-benar menjadi manusia yang teguh iman dan taqwanya kepada Allah sebagai wujud kesiapan menusia sebagai kholifatullah di bumi.
Realitas perubahan sosial yang benar-benar menggeser pola hidup anak bangsa, kini perlu mendapat perhatian serius. Fenomena kehidupan anak-anak yang tidak lagi mencintai kekanak-kanakannya, yang penuh ceria, kreatif dan banyak memunculkan kisah mempesona, bahkan mampu menggugah idealisme orang dewasa. namun kisah mempesona itu terkadang tidak disadari oleh orang tua / guru, seperti sikap jujur, adil dan rasa kebersamaan telah ada pada diri anak. Mungkin inikah yang dinamakan perubahan sistem sosial, dimana anak-anak lebih suka menonton konser dangdut daripada berkreasi atau sekedar menyanyikan lagu balonku ada lima. Pesta sepak bola kian mengubah impian anak untuk tidak hanya ingin menjadi bintang pemain bola saja, namun telah banyak merampas waktu belajar anak-anak. Bahkan yang sangat mengenaskan ketika even anak-anak harus diisi dengan pertunjukan yang lebih pantas ditonton orang dewasa.
Barangkali menjadi pilihan tepat apabila saat ini sekolah benar-benar serius untuk mengarahkan pendidikan secara terpadu. Bahwa pendidikan di sekolah semestinya dilanjutkan di rumah, dan pendidikan di rumah di lanjutkan di sekolah, begitu juga pendidikan di sekolah dan dirumah harus dilanjutkan dimasyarakat. Pertanyaannya bagaimana memulai langkah tersebut ? tentu tidak mudah sebab, untuk menyatukan semua elemen kekuatan tersebut membutuhkan kerja keras bersama bahkan harus terdapat kesamaan persepsi antara sekolah, keluarga dan masyarakat. Setidaknya ada beberapa solusi yang mungkin bisa dipakai oleh sekolah:
1. Membangun komunikasi dan kerjasama dengan orang tua dan masyarakat dalam rangka mensukseskan program sekolah. contoh dibidang agama sekolah dapat bekerjasama dengan ta'mir masjid atau musholla untuk membina aktifitas keagamaan anak, utamanya waktu sholat
2. Mengintegrasikan program kegiatan dengan tema "100% kreasi anak bangsa. Mau mengaji, menyanyi, menari, bermain musik boleh-boleh saja asalkan sesuai dengan dunia anak
3. Ada upaya kebijakan publik bidang pendidikan minimal mulai dari level UPTD Pendidikan.Kebijakan ini sekaligus sebagai upaya membangun kerjasama yang baik
antara sekolah Negeri dan swasta.